Sabtu, 14 September 2013

Untuk Mencintaimu 15

Fikri Aidil tersenyum manis..Leka melihat Hanny Putri melakukan kerja.Tidak pernah perasaan dia rasa sebegini semenjak kehilangan Aria.Tanpa ada salam atau ucapan.Dia mengetuk meja sekuat hati.

Bukkkk

"Ocot mak kau."Hanny Putri melatah.Dadanya diusap kasar.Terkejut dengan ketukan yang agak kuat.

"Tak baik taw cakap macam tu.Mak saya dah meninggal."

Hanny Putri mendengus.Marah pun ada.Sakit hati pun ada.

"Assalamualaikum wahai encik Fik?Mahu berjumpa dengan bos ke?ke sekadar nak menyibuk?kalau nak menyibuk?saya tak ada masa nak layan.Saya sangat sibuk.Okey sekian terima kasih."Ujar Hanny Putri bertalu.Mukanya dimasamkan.

"Aik halau nampak?"

"Memang saya halau pun..Syuh syuh.."


"Sampai hati awak ye."

"Saya memang sampai hati pun."

"Kisah pulak saya."

"Ada aku kisah."Marah Hanny Putri.Hish tak ada kerja lain ke mamat ni.Gila.

"Kata tadi tak nak layan saya.Tu layan saya cakap." Fikri Aidil sengaja menyakat Hanny Putri.Terasa senang hati.

"Mana ada."

"Adalah sayang."

"Hah."

"Sayang."

"Gila arh."

"Suka erh?"Makin kuat Fikri Aidil menyakat.

"Tak suka lah..Tak suka.."Jerkah hanny Putri.



"Hei apa gaduh-gaduh ni?"Tegur satu suara.

"Eh Encik Haikal.Mahu jumpa Dato'?" Ramah Hanny Putri berbicara.

"Yup.Dato' ada?"

"Maaf ye.Isnin hingga rabu ni.Dato' ada hal kat Kuantan."

"OH.Tak pe lah.Nanti titip pesan yang pasal tanah tu ye?"

"Baik encik Haikal." Jari jemari Hanny Putri menari di atas catatan.Menulis pesanan untuk Dato'.



"Kau buat apa kat sini Fik?Ganggu anak dara orang ke?Kalau nak sangat.Kahwin ajew la."

Hanny Putri tidak endah dengan percakapan Haikal.Malas mahu melayan.Nanti dia yang jadi mangsa.

"Hahaha.Okey jugak tu.Tapi ada orang tu jual mahal."

"Siapa?Hanny ke?"

"Erkkk..."Hanny Putri terkedu.






Di gelap malam aku mulai tenggelam
Saat kau peluk erat tubuhku,
sayangTunggu aku pulang, aku pasti datang
Menemuimu tersayang

Beranikan diri bertemu orang tuamu
Bicara baik dari hati ke hati
Restuilah kami, doakanlah kami
Jadi pasangan abadi

Tunggulah aku menjadi imam-mu
Dan tunggulah aku menjadi imammu

Dan akan ku lamar anakmu di tahun ini
Restui kami, doakan kami, jadi pasangan abadi
Dan akan kutanggung jawabi kebutuhannya
Lahir batinnya, jiwa raganya
Agar ia bahagia dudududu

Beranikan diri bertemu orang tuamu
Bicara baik dari hati ke hati
Restuilah kami, doakanlah kamiJadi pasangan abadi

Tunggulah aku menjadi imammu
Dan tunggulah aku menjadi imammu

Dan akan ku lamar anakmu di tahun ini
Restui kami, doakan kami, jadi pasangan abadi
Dan akan kutanggung jawabi kebutuhannya
Lahir batinnya, jiwa raganyaAgar ia bahagia

(Dan akan ku lamar anakmu di tahun ini
Restui kami, doakan kami, jadi pasangan abadi)
Dan akan kutanggung jawabi kebutuhannya
Lahir batinnya, jiwa raganya,Agar ia bahagia











Lagu Ijab Kabul nyanyian Kangen Band diulang beberapa kali.Mulutnya terkumat kamit mengikut lirik lagu itu.
Indahnya jika keluarga yang dibina akhirnya bahagia hingga ke mati.Perkahwinan yang pertama sudah takdirnya.Dia tiada jodoh dengan Aria.Dia sudah reda dengan peristiwa itu.Akan dijadikan pengajaran kelak.
Entah kenapa,dia sangat suka melayani perangai Hanny Putri yang agak kebudakan.Tidak pernah perasaan dia rasa seperti ini walaupun bersama Aria.

"Aria dan Hanny wanita yang berbeza."

Kata-kata itu masaih segar diingatan.Jika dia benci perempuan maka dia turut benci akan ibu tersayang.Dia sedar tidak semua wanita sama apatah lagi tingkah laku yang berbeza.





Nota:Terima kasih yang sudi membaca dan jangan lupa komen.. :)

Tiada ulasan :

Catat Ulasan